Selasa, 28 Februari 2012



MENSYUKURI NERAKA...???

Entah kapan dimulai, dan siapa yang memulainya tidaklah terlalu jelas.
Yang jelas,ada banyak sekali manusia yang amat rindu akan surga dan amat takut akan neraka.
Dari anak kecil sampai orang tua,
Dari orang desa sampai orang kota.
Kebanyakan rindu surga dan takut akan neraka

Jujur harus diakui, siapapun perna lama dilanda kerinduan dan ketakutan semacam itu.
Cuma setelah dengan menelusuri lorong-lorong kehidupan dengan kedalaman pemikiran tertentu,
rupanya kita manusia sudah terlalu lama
Manja dengan buaian surga dan dibuat takut oleh ancaman neraka.
Untuk kemudian kehilangan dua kesempatan emas dalam hidup

Kesempatan emas pertama :
Manusia kehilangan kekuatan amat besar yang bernama

“keiklasan”

Kesempatan kedua :
Justru melalui tempaan-tempaan neraka yang ditakuti (masalah)
Kemudian manusia jadi kuat dan hebat.

Konsepsi surga neraka, sebagai mana kita tahu,
Memang banyak sekali manfaat.
Cuman sebagimana wajah dualisme manapun, konsepsi surga neraka menbuat tidak sedikit manusia kemudian

“berdagang”

dengan kehidupan
sebagai akibatnya, manusia kehilangan keiklasan ,
sebagai kekuatan kehidupan.
Ada cerita tentang sebuah desa yang tidak berhasil memotong pohon besar yang menggangu,
Karena berbagai peralatan tidak berhasil membuat pohon tumbang
Dicurigai pohon ini ditunggui mahluk dengan kekuatan metafisik tertentu.
Dicarilah orang pintar yang bisa membantu.
Ternyata, ada orang berpenampilan sederhana yang bisa memotong pohon tadi dengan gergaji biasa.  dengan kalimat permulan yang berbunyi :

“Dengan keiklasan di depan Tuhan,tidak ada yang tidak bisa dilakukan.”

Ternyata kinerja orang sederhana ini terdengar ke banyak tempat.
Di samping karena kekaguman masyarakat, juga karena hadiah besar yang diterimanya.

Di Desa seberang yang memiliki masalah yang sama
Kemudian memanggilnya dan setelah memotong pohon dengan teknik
Dan alat yang sama,ternyata dengan berkali-kali hanya berujung kegagalan
Ada yang berubah, katanya
Setelah berulang kali gagal,
Hadiah rupanya melenyapkan keihkalasan orang tersebut

Ini memang hanya sebuah cerita,namun layak direnungkan
 “kalau keikhalasan bukanlah sumber kelemahan.
Ia sejenis tenaga dalam yang bisa membuat menusia jadi demikian perkasanya.”

“DAN Apapun yang kita lakukan seharusnya hadir dari keiklasan lubuk hati yang terdalam”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar