TOLONG, SHAFNYA DIREBONDING !
Ajengan
Rijaluddin, atau biasa disapa Ajengan Jalu, ketemu tetangganya di kota
kabupaten. Tetangganya itu bernama Fulanah.
Dulu, Fulanah sering turut mengaji bersama teman-temannya di majelis ta’lim
ajengan Jalu, di kampung Hanjuang.
Sekarang, setelah pindah di kota kabupaten, Fulanah lepas kerudung. Meski rada
malu-malu, ia mencium tangan ajengan Jalu, seraya bertanya kabar.
“Dari mana atau mau kemana, Fulanah?” tanya Ajengan Jalu.
“Dari salon, habis di-rebonding, Pak Ajengan,” jawabnya sambil menunduk.
Sementara jarinya mengelus-elus rambut lurusnya yang terurai.
“Rebonding itu bagaimana?” tanya ajengan saraya kulit dahinya hampir saja
melipat.
“Rambutnya dilurusin, Pak Ajengan, seperti ini,” jawabnya sambil menggerakkan
kepalanya, sehingga rambutnya terlempar, seperti di iklan sampo.
“Oooh,” ajengan manggut-manggut.
Suatu hari, Ajengan Rijaludin memimpin sembahyang Magrib. Sebelumtakbiratil
ihram, ia menghadap makmun. “Tolong, shafnya di-rebonding!” sambil
membenarkan pecinya.
(Abdullah
Alawi/nu.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar