Sabtu, 21 Mei 2011




KETENANGAN JIWA

Ketenangan Jiwa melahirkan sebuah kebahagiaan yang murni,seseorang yang memiliki ketenangan jiwa mereka tetep tegar dan mantap menghadapi segala permasalahan hidup yang ada.ketenangan jiwa tidak akan kita miliki jika kita memiliki prasangka buruk,atauselalu berfikiran negatif.
Ketenangan jiwa yang melahirkan kebahagiaan berawal dari Kepasrahan total manusia terhadap Sang Pencipta,menerima apapun yang telah dimilikinya,dan semangat untuk memperbaikinya bukan mengubah sesuatu yang tidak mungkin.

Kebahagiaan dan ketenangan yang hakiki tidak menghampiri manusia yang tidak mengenal dirinya dan tidak mengenal Tuhannya.betapun kaya orang itu,betapapun berkuasa orang itu,kita harus yakin bahwa kehadiran kita didunia bukanlah suatu yang sia-sia.ketenangan jiwa tidak sejalan dengan ketakutan.selama kita khawatir,kita tidak akan bisa melihat ketenangan jiwa yang ada disekitar kita.ketakutan cenderung membuat kita melakukan hal yang justru menjauhkan kita dari ketenangan jiwa itu sendiri.
Dalam mencari ketenangan jiwa kita juga harus menyeimbangkan antara Hati dan Akal.adapun Hati,ia melampaui dimensi antara Ruang Dan Waktu,seringkali Hati berikap irasional,namun kerapkali pula ia terbukti benar jika kita melakukannya.kebanyakan saat ini kita cenderung menafikan hati,karena mereka beranggapan kebenarannya tidak dapat diverifikasi.
Disinilah peran Hati mengisi ketidakberdayaan Rasio,ketika kita menyeimbangkan hati agar kita bersedia,rela ikhlas dan mapu mengembalikan kekuatan maksimum rasio yang pada akhirnya tak berdaya kepada Tuhan.karena hanya Hatilah yang mampu melihat hal-hal yang tidak dapat dibaca rasio.cara Hati bekerja adalah MEMPERCAYAI,dan MEYAKINI,sedangkan rasio bekerja dengan MEMBUKTIKAN.kepercayaan dan keyakinan diasah melalui apa yang sudah kita kerjakan.Hati yang terasah dengan baik akan menghasilkan kepasrahan dan keyakinan,intinya PASRAH,TAWAKAL.....

Endang Tjahjadie

Tidak ada komentar:

Posting Komentar