MAKSUDNYA HIDUP ITU…
Sebuah
benda jika tidak digunakan sesuai dengan maksud yang menciptakannya,
maka benda ini tidak berguna dan lama-lama akan rusak. Begitu juga manusia,
tidak ada gunanya dan akan rusak jika tidak sesuai dengan maksud penciptaannya.
Yang mengetahui maksud hidup manusia, bukanlah isterinya, anaknya,
ayahnya, pemerintahnya dsb. Mengapa ? karena mereka tidak mempunyai andil dalam
penciptaan manusia.
Maksud
hidup manusia adalah
1. Manusia
diciptakan untuk ibadah
“Tidaklah
aku ciptakan jin dan manusia, melainkan (hanya untuk) beribadah.” (QS. Adz
Dzariyat : 56 )
2. Manusia
untuk menjadi khalifah
“Sesungguhnya
Aku akan menjadikan di muka bumi ini khalifah (manusia)” (QS. Al Baqarah : 30 )
3. Manusia
untuk ber’amar ma’ruf nahi mungkar dan sebagai naibnya Rasulullah SAW
“Kalian
adalah sebaik-baik ummat yang dikeluarkan untuk manusia, yaitu untuk ber’amar
ma’ruf dan nahi mungkar dan beriman kepada Allah” (QS. Ali Imran : 110)
Jika
manusia berhasil mewujudkan maksud hidupnya, maka akan dijadikan raja-raja
di Jannah/Surga. “Jika kamu melihat Jannah seolah-olah adalah kenikmatan dan
kerajaan yang besar” (QS. Al Insan: 20).
Keperluan
hidup manusia adalah :
1. Makan
Minum
2. Rumah
3. Kendaraan
4. Pakaian
5. Pernikahan
Para
sahabat Nabi keperluannya rendah tetapi maksud hidup tinggi.
Sementara kita memilikikeperluan tinggi tetapi maksud hidupnya rendah.
Keseharian kita hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keperluan, tetapi
para sahabat berpikir untuk selalu mengorbankan keperluan untuk
mendapatkan maksud hidup.
Perbedaan
orang beriman dengan orang kafir dalam menggunakan keperluan dan maksud
hidup adalah :
1. MAKAN
MINUM
Orang
kafir :
Makan dan minum untuk kesehatan dan kekuatan sebagaimana kaum A’ad
sehingga mereka berkata : “Siapakah yang lebih kuat daripada Kami ……?”(QS.
Fushsihlat: 15)
Orang
beriman :
Makan
Minum untuk beribadah agar bisa berdiri shalat dan mengerjakan ibadah
lainnya. Jika makan dengan cara adab sunnah Rasulullah SAW maka akan diberi
pahala oleh Allah SWT.
Makan
Minum untuk Khalifah adalah agar bisa berkhidmat kepada sesama. Nabi SAW
bersabda, “jika kalian mengangkat beban saudaramu ke punggung kudanya, maka
akan dihitung sedekah, jika kalian mengisi ember saudaramu dengan air maka
dihitung sedekah”
Makan
Minum untuk dakwah, suatu jamaah diantar ke suatu rumah di Pakistan maka
dihidangkan kepadanya air yang rasanya asin. Karena jamaah berniat dakwah maka
Amir(sebutan untuk pemimpin jamaah) mengatakan, “Habiskan air asin tadi”.
Setelah
jamaah pulang isteri pemilik rumah terlihat pucat, suaminya bertanya, “ada
apa?”
Isterinya
berkata,”Aku salah memasukkan gula ternyata aku memasukkan garam ke air minum
mereka, bagaimana keadaan mereka?”
Suaminya
berkata.”Tidak masalah, mereka biasa saja bahkan tampak senang.”
Isterinya
berkata,”kalau begitu bapak harus ikut mereka karena mereka bukan orang biasa
tetapi seperti malaikat yang berjalan-jalan di bumi.”
2. PAKAIAN
Orang
kafir :
tujuan menggunakan pakaiannya seperti burung merak yaitu untuk
menarik lawan jenis dan untuk dipuji-puji.
Orang
beriman :
Untuk
Ibadah yaitu menutup aurat karena malu kepada Allah.
Untuk
Khalifah:
yaitu untuk melayani umat sebagaimana kisah Hasan r.a cucu Nabi
SAW. Beliau memakai pakaian mahal sehingga seorang Yahudi datang kepadanya dan
berkata, “Ya Hasan, benarkah engkau cucu Rasulullah ?”
Hasan
r.a. menjawab,”Ya, Kenapa ?”
Kata si
Yahudi, “mengapa engkau menyelisihi kakekmu dengan berpakaian mewah padahal
dunia adalah penjara bagimu dan surga bagi orang kafir?”. Si Yahudi
melanjutkan, “kini kau lihat, aku berpakaian compang camping sementara kamu seperti
di Surga?”
Hasan
r.a. berkata,”Wahai Yahudi, seandainya kamu tahu pakaian apa yang akan kamu
dapatkan di neraka, niscaya kamu akan memakai pakaian paling mewah di dunia ini
karena tak merasakan lagi di akhirat. Aku memakai pakaian bagus ini agar orang
miskin tahu kalau aku orang kaya agar mereka tak sungkan-sungkan meminta
sedekah kepadaku.”
Untuk
Dakwah:
dengan pakaian yang digunakan orang akan mendapat hidayah dan
ingat kepada Allah. Itulah sebabnya orang beriman mencontoh pakaian Rasulullah
SAW dan para sahabat.
3. RUMAH
Orang
kafir :
Rumah
untuk kesombongan dan fungsinya hanya untuk restoran (untuk tempat makan
keluarga), hotel (tempat tidur/istirahat) , WC (tempat buang air), gallery
(tempat menyimpan barang-barang mewah), bioskop mini (tempat nonton TV
keluarga), gedung pertemuan keluarga.
Orang
beriman:
Untuk
ibadah, Nabi SAW bersabda,”Shalatlah kamu (shalat sunnah) di sudut-sudut
rumah kamu niscaya rumah kamu akan dipandang oleh penduduk langit bercahaya
sebagimana kamu memandang bintang-bintang di langit.”
Untuk
Khalifah:
yaitu melayani ummat sebagaimana hadits yang menunjukkan bahwa hak
tamu untuk dilayani adalah tiga hari, setelah hari ketiga maka dihitung
sedekah.
Untuk
Dakwah:
yaitu bagaimana orang masuk ke rumah kita mendapat hidayah
sebagaimana rumahnya Fatimah binti Khaththab. Umar bin Khaththab masuk ke
rumahnya langsung mendapat hidayah, mengapa ? karena di dalam rumah hidup
amalan masjid yaitudakwah, ta’lim, ibadah dan khidmat.
4. KENDARAAN
Orang
kafir :
Menggunakan
kendaraan hanya untuk menyelesaikan urusan dunia saja, juga sebagai kesombongan
dan status sosial.
Orang
beriman :
Untuk
Ibadah, seperti dipakai untuk pergi ke Masjid, silahturahmi dll.
Untuk
Khalifah, yaitu untuk melayani saudara muslimnya, dipinjamkan untuk hajat
muslimin
Untuk
Dakwah:
yaitu untuk berjuang di Jalan Allah. Nabi SAW bersabda, “seseorang
yang memelihara kuda untuk digunakan jihad maka semua makanan, kotoran dan
kencingnya dihitung sebagai kebaikan oleh Allah SWT”
Nabi
SAW juga bersabda,”ada tiga hasil orang memiliki kendaraan, yaitu (1) orang
yang mendapatkan Surga dari kendaraannya karena digunakan di jalan Allah SWT.
(2) mendapat neraka karena dipakai untuk bermaksiat kepada Allah. (3) tidak
memperoleh apa-apa di Akhirat karena hanya digunakan untuk keperluan dunia
semata.”
5. PERNIKAHAN
Orang
kafir :
Pernikahan
mereka hanya untuk menyempurnakan nafsu saja dan mendapatkan keturunan.
Orang
beriman :
Untuk
Ibadah, sesuai sabda Nabi SAW, “orang yang sudah menikah shalat 2
rakaatnya lebih baik dari pada 70 rakaat orang yang belum menikah.”
Untuk
Khalifah, yaitu dengan memiliki isteri kita bisa berkhidmat kepada
tetangga sebagaimana hadis,”jika kamu masak, perbanyaklah kuahnya dan kirimkan
kepada tetangga kamu.”
Untuk
Dakwah, yaitu wanita/isteri dapat berdakwah sampai ke dapur-dapur tetangga
kita, sedangkan laki-laki hanya sampai depan pintu saja. Kewajiban dakwah
termasuk untuk wanita. Do’a-do’a wanita dalam dakwah sangatlah hebat melebihi
do’a 70 wali Allah.
Wallaahu A'lam Bishowab
Mudzakaroh MMWK
Mudzakaroh MMWK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar