WAHYU DAN ILHAM
1. WAHYU DAN ILHAM
Saudara-saudara pembaca sekalian,
saya belum pernah mendapatkan wahyu karena wahyu tidak ada lagi di dunia.
Pengertian wahyu adalah apa-apa yang belum ada didunia ini kemudian diadakan.
Tetapi sekarang semuanya sudah
sempurna dan sudah komplit, jadi manusia-manusia sekarang ini hanya mendapat
ilham dari petunjuk-petunjuk yang mereka belum pernah lihat, tetapi sebenarnya
sudah ada didunia, inilah pengertian tentang perbedaan antara wahyu dan ilham.
Dengan demikian maka uraian saya
tersebut adalah hasil dari Idjtihaj yaitu :
- a. Hasil penggalian-penggalian banyak belajar.
- b. Hasil dari Tanya sana dan Tanya sini
- c. Hasil dari menerima dan member dengan sesamanya, dan
- d. Hasil dari dialog dengan Kitab Al-Quran dan hadist.
2. AGAMA DAN KEBHATINAN
Saudara-saudara sekalian, kita
sekarang yang berada disini, umumnya dikatakan sebagi anggota dari organisasi
Massa (Ormas) atau keyakinan kebhatinan, Kejiwaan dan kerokhanian. Kesemuannya
ini tidak terlepas dari adanya kebesaran Tuhan. Sumber segala sesuatu adalah Tuhan
dan yang saya maksud Tuhan adalah Allah, sesuai dengan pengertian yang
terdahulu.
Kalu bukan karena Allah kesemuannya
dengan sendirinya tidak dapat mencakup apa yang seolah-olah kita pisahkan.
Semuanya mempunyai pengertian satu, ya Bhatin, ya Jiwa, ya Roh.
Saudara pembaca sekalian,
kebhatinan bukanlah agama sedangkan agama sudah tentu Kebhatinan. Jadi setiap
penganut agama dengan sendirinya Kebhatinan karena agama adalah tuntunan hidup
untuk manusia, lahir, bhathin, dunia, akherat.
Ajaran-ajarannya memberikan petunjuk-petunjuk kepada umatnya
untuk mencapai : Kemenangan lahiriah, Kemenangan bhatiniah, kemenangan
duniawiah dan kemenangan ukhrowiah.
3. PENGENDALIAN HAWA NAFSU
Sehubungan dengan pengertian atau
konsep kita tentang Allah, maka perlu saya sekedar mengungkapkan sepintas lalu
cara-cara pelaksaan ajaran “ Kekeluargaan”. Tidak lepas dari pengertian Allah.
Timbulnya suatu kebimbangan,
kekhilafan yang secara mutlak memberikan refleksi terhadap diri kita berupa
pukulan-pukulan lahir maupun bhatin adalah dikarenakan simanusia itu tidak
dapat mengandalikan “perapaduanya atau perbenturanya 4 unsur pokok yang ada di
dalam dirinya”
Saya yakin manusia yang dapat mengendalikan
hawa nafsunya yang ada dalam dirinya itu dapat juga mengendalikan hawa nafsunya
orang lain. Nama Tuhan nama Allah diagung-agungkan dan orang-orang telah banyak
berbicara tentang “ Sabda Seucap Nyata” atau “Sabdo Pandito Ratu”
Pelaksaan hal ini tidak lain
dantidak bukan hanyala dengan jalan atau dengan cara kita mengendalikan hawa
nafsu yang ada didiri kita sendiri dengan penuh pengertian dan penuh kesabaran.
Tolong sumber tulisannya di cantumkan,trims salam untuk semua rekan2....
BalasHapus