Sabtu, 05 Maret 2011


BERGURU KEPADA ALLAH

"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahui" (QS 96:1-5) 

Ayat diatas jelas sekali bagaimana Allah mengajarkan membaca dengan melihat suatu kejadian penciptaan "manusia" mulai dari bentuk mudhgah (segumpal darah) sehingga menjadi bentuk manusia yang sempurna. Kalau kita runtun serangkaian kejadian tersebut dengan teliti dan kita bisa cerita kembali dengan orang lain secara tidak sadar kita megajarkan sebuah ilmu. Dan kalau kita khususkan lebih dalam penelitian kita atas peristiwa kelahiran manusia mungkin kita akan lebih banyak mengetahui seperti halnya kejadian yang akan kita perhatikan. Onum atau sel produksi wanita yang telah dewasa itu ditempatkan dalam jaringan yang berbentuk bisul dipermukaan indung telur. Pada saatnya yang tepat, terbukalah pintu, dan ovum itu bergerak maju kebagian ruang peranakan. Sangat mengherankan, sel tersebut tidak musnah di sini, tetapi diarahkan keujung saluran indung telur, yaitu satu pipa saluran menuju kandungan.
Mari kita pertegas lagi dengan surat Al Mu'minuun ayat 12-14:" Dengan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah, kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh  (rahim), kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang. Lalu tulang-belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, pencipta yang paling baik (QS 23:12-14)


Banyak orang mengajarkan ilmu kepada muridnya namun ia tidak mampu memberikan kefahaman,...banyak guru mengajarkan agama namun ia tidak bisa memberikan secuil iman, dan banyak guru mengajarkan shalat dan rukunya namun ia tidak bisa memberikan kekhusyu'an. Dan banyak majelis pembersihan jiwa namun ia tidak bisa membersihkan jiwanya (QS 24:21).


Ada yang ingin saya ungkapkan sebuah rahasia Allah, saat kita bertutur mengenai perilaku binatang dan tumbuh-tumbuhan, bagaimana lebah menciptakan sarangnya denga struktur yang indah, para semut yang bekerja dengan tekun dan kompak serta mengelompokan dalam pekerjaan dengan manajemen yang sangat rapih. Dan kita perhatikan seperti apakah sarang semut itu? Mereka membuat sarang terdiri dari ruangan-ruangan yang berfungsi sebagai gudang tempat penyimpanan makanan, ruang untuk menyimpan larva, ruang makan ratu semut yang dilayani semut pekerja dan tempat bertelur, kemudian telur semut tersebut dibawah oleh pekerja ke ruangan khusus penyimpanan telur. Ruang semut jantan dan ruang semut betinah terpisah, kepompong yang sudah menjadi semut sempurna diletakkan pada ruangan tersendiri dan para semut yang ada yang bertugas merobek kepompong untuk mengeluarkan semut-semut yang masih bayi. Kita lihat diruangan yang lain, semut-semut ini memelihara kepompong kupu-kupu hairstreak. Mereka merawat dan memberikan makanan layaknya bayi sendiri. Mereka mengharapkan kelak anak angkatnya ini mampu membalas jasa baiknya dengan memberi madu yang manis.


Mari kita tinggalkan rumah semut yang damai dan sejahtera, menuju istana rayap yang penuh keajaiban. Sebuah gundukan tanah sarang rayap, yang kelihatanya sepele ternyata ada sebuah kecerdasan yang mengalir pada diri para penghuninya... bagaimana tidak, saat suhu luar bergerak anatar 35 derajat (pada malam hari) hingga 104 derajat farenheit (pada siang hari), suhu suhu didalam sarang tetap stabil. Kira- kira hanya 87 fareinheit kehebatan ini yang membuat para arsitek Zimbabwe berguru kepada rayap. Mereka ingin membuat rumah yang dingin seperti rumah rayap. Ternyata lubang angin dibawah gundukan ..udara yang hangat disiang hari mengalir keseluruh ruang. Sementara ruang-ruang itu telah basah oleh lumpur yang dibawah oleh rayap dari genangan dibawah tanah, makanya di dalam sarang udara tetap lembab. Jadi tak heran jika jamur yang dibutuhkan rayap sebagai makanan tumbuh subur di sini.


Kita perhatikan makhluk yang tidak memiliki akal dan tiada mampu berfikir (klick), makhluk yang tiada daya namun siapa yang membekali ia kempuan bersiasat, berpengertian? Memiliki tingkat kecerdasan yang luar biasa. Bagaimana mereka mendapatkan kecerdasan dan pengertian tersebut. Apakah mereka bisa dengan sendirinya. (Harap direnungkan...)
Allah-lah yang bertutur kata kepada semua makhluknya. Allah yang memberikan wahyu kepada para Nabi, kepada ibu Musa, kepada lebah, kepada semut, kepada langit dan bumi, kepada manusia, kepada pencuri sekalipun..!!!


Semua makhluk telah mengikuti kehendak Ilahi dan perintah Ilahi dengan terpaksa ataupun suka cita. Allah membuat hukum yang harus diikuti semua makhluk, hal ini bisa kita rasakan dalam ruangan hening...kita perhatikan keluar masuknya nafas..kedip mata dan degub jantung yang bergerak mengaliri darah sambil mengirimkan nutrisi menggantikan sel-sel yang hilang... indahnya penglihatan memandang alam...suara debur ombak menggema menembus telinga... dan lidah merasakan lezatnya buah-buahan dan biji-bijian. Oh alangkah indahnya semuanya ini, manusia hanya bisa merasakan dan menyaksikan. Tidak sedikitpun kita andil dalam membuat rasa semua ini !!!
Rasakan dengan penuh hikma bahwa kita sebenarnya hanya diam terpaku dalam kesibukan Allah (Af'alullah), Allah yang menggerakkan bumi dan bintang-bintang, Allah menggerakkan semua makhluknya yang Dia ciptakan, Allah yang mengatur senyawa bereaksi dan butiran atom bergerak pada porosnya. "dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu tidak mengetahui apa-apa, kemudian Allah memberi kepada kamu pendengaran dan penglihatan serta pikiran (perasaan), supaya kamu bersyukur" (QS 16:78).


Firman Allah :
"Kemudian Dia mengarahkan kepada langit yang masih berupa kabut lalu Dia berkata kepadanya dan pada bumi; silakan kalian mengikuti perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa jawab mereka : kami mengikuti dengan suka hati" (QS 41:11)


Allah mengajarkan manusia apa-apa yang belum diketahuinya. Allah-lah yang menuntun manusia, memberikan inspirasi, ilham dan wahyu. Tubuhnya patuh mengikuti perintah Tuhannya tidak terkecuali orang kafir. Sunnah-sunnah Allah berlaku kepada alam semesta baik yang mikro maupun yang makro.


Wassalam.


Blogterkait
oleh-oleh Balikpapan
Jual Kelinci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar