NGECAS BATREY
Sore itu terlihat tidak seperti
biasanya, cuaca yg biasanya sangat terik, sore ini mendung sudah mulai terlihat
di langit. Lalu lalang kendaraan yang biasanya ramai di jalan depan rumah Kang
Soleh, sore ini terlihat agak lengang. Namun, ternyata Somad sudah nongkrong di
tempat Kang Soleh.
Dandanannyapun terlihat lebih
perlente dibanding biasanya, terlihat handphone android keluaran terbaru
tersemat di saku bajunya.
"Saya kalau habis ikut
pengajian kang..., habis ikut seminar..., atau apalah yang
sekjenisnya..semangat saya menggebu-gebu untuk berbuat kebaikan, berderma
kepada sesama, serta mensupport teman - teman berbuat kemaslahatan..."
terlihat Somad mulai berbicara.
"Namun......." sergah Kang Soleh. Somadpun langsung tersenyum.
"Namun......." sergah Kang Soleh. Somadpun langsung tersenyum.
"Iya kang, namun, beberapa
hari setelahnya semangat itu semakin mengendur...mengendur....dan
mengendur......dan nyaris hilang sama sekali." Somad meneruskan
ceritanya.
Sesaat kemudian, Somad berhenti
bercerita, handphone di sakunya berbunyi tanda ada panggilan masuk.
Setelah selesai berbicara,
Somadpun melanjutkan pembicaraannya. "Nah...supaya tidak mengendur gimana
kang caranya ?" Tanya Somad.
"Sebenarnya, sinyal
jawabannya sudah ada pada dirimu, namun kamu tidak menyadarinya..." Jawab
Kang Soleh.
"Yang bener kang
?"
"Beneran ini..sebagian
jawaban itupun terlihat dengan jelas..namun kamu tidak bisa melihatnya."
Terlihat Somad menghela nafas.
"Kamu pakai handphone,
kalau tiap hari dipakai terus... tanpa dicas baterainya bisa ga ? " Tanya
Kang Soleh.
"Jelas ga kang, mati itu
handphone." Jawab Somad
.
.
"Begitu pula hatimu...yang
menggerakkan semangatmu, bila tidak kamu cas, bukan hanya mengendur namun bisa
mati."
"Ngecas hatinya gimana
?" tanya Somad.
"Yang jelas ga pakai mesin
las..."Jawab Kang Soleh.
Kemudian keduanya
tertawa....kemudian Kang Solehpun mulai berkata, "Seandainya kamu
mendekati seorang pandai besi, yang sedang menempa besi dengan api... apa yang
kamu dapatkan ?" tanya Kang Soleh.
"Panas sudah pasti
kang...dapat abunya, terus kalau ga hati-hati bisa terbakar api." Jawab
Somad.
"Sekarang bandingkan dengan kamu mendekati penjual minyak wangi, bisa menyalami, bisa mencoba walaupun testernya, apalagi bila kamu membelinya....apa yang kamu dapatkan ?" tanya Kang Soleh
.
"Sekarang bandingkan dengan kamu mendekati penjual minyak wangi, bisa menyalami, bisa mencoba walaupun testernya, apalagi bila kamu membelinya....apa yang kamu dapatkan ?" tanya Kang Soleh
.
"Ikut wangi sudah pasti,
walaupun sekedar mencoba tester, apalagi bila membelinya." Jawab
Somad.
"Nah.....itulah salah satu metode ngecas hati kita..." Sergah Kang Soleh.
"Nah.....itulah salah satu metode ngecas hati kita..." Sergah Kang Soleh.
"Dekatilah orang-orang
pemberi wewangian,dan jauhilah si pandai besi. Dekatilah dan bergaullah dengan
orang-orang sholeh, yang selalu saling menasehati dalam kebenaran. Bukan sebaliknya !!!"
"Caslah semangatmu, dengan
bergaul dengan orang - orang yang satu frekuensi menuju ke arah perbaikan,
jangan sumbat semangatmu dengan bergaul dengan orang - orang yg menyumbat
keberhasilanmu."
Sesaat kemudian, Somadpun agak mendekat ke arah Kang Soleh, dengan mengepalkan tangan, seraya berkata,
"Semangaddd...
!!! "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar