HIDUP DAN KEHIDUPAN MANUSIA SEBELUM DEWASA
Saudara-saudara para warga ”Kekeluargaan” dan pada pembaca yang
budiman, marilah kita lanjutkan penjelasan-penjelasan yang menyangkut tentang
hidup dan kehidupan Manusia sebelum dewasa, adapun mengenai Napas yang ada pada
Sang itu ialah sifatnya Nyawa, hakekatnya itu adalah Rasa Jasmani karena saat
itu sekalipun punya mata hanya melotot saja, tetapi belum bisa melihat / awas,
juga ada telinganya belum bisa mendengar dan begitu pula punya mulut belum bisa
ngomong (cerita), apa-apa yang ada hanya suara saja, setelah memalui proses
diberi makanan-makanan susu ibunya dan yang ada di Semesta Alam ini yang
asalnya dari empat zat dengan secara terperinci Darah Putih berasal dari Air
menjadi Tulang dan kemudian menembus keluar kedalam matam barulah mata tersebut
/ bayi tersebut bisa melihat (awas), Darah Kuning berasal dari unsur Angin,
masuk kedalam telinga menjadi sumsum bayi yang akan membesarkan sumsumnya dan
hawanya keluar menembus hidung barulah hidung tersebut bisa mencium (pembauan),
Darah Merah berasal dari unsur Api, masuk kedalam daging dapat membesarkan
tubuh, hawanya keluar masuk kedalam telinga atau kuping kemudian barulah
telinga tersebut bisa mendengar dan setelah sempurna baik kulit dan dagingnya
besarlah tubuhnya (dewasa) keluar lagi hawanya menjadi hawa nafsu yang 4
(empat) macam yaitu:
- Nafsu Amarah,
- Nafsu Alluanah,
- Nafsu Sawiyah,
- Nafsu Mutmainnah yang dapat menimbulkan keinginan-keinginan baik maupuan buruk,
Demikianlah kiranya kelengkapan-kelengkapan jasmaniah serta Daya
Pikir Akal dengan penglihatan, pendengaran, pembauan, pengucapan-pengucapan,
itu semuanya adalah pertolongan dari 4 (empat) zat tadi dan apakah sebabnya
perabotan-perabotan tersebut harus dipakai untuk beribadah serta pula harus
digunakan untuk mencari jalan agar kita bisa mengetahui Asal dan Usulnya kita
sebagai Manusia darimana sebenarnya-benarnya, cobalah anda renungkan baik-baik,
sesunguhnya Manusia yang dulu dan sekarang adalah sama bahan-bahannya, hanya
berbeda proses dan berbeda waktu dan tempat masing-masing.
Saudara-saudara para warga ”Kekeluargaan” dan para simpatisan
yang budiman, alangkah indahnya apabila anda telah mengerti dan hapal Kitab
Suci Al Qur’an juga disertai mengenal langsung kepada yang anda sembah yaitu
Allah SWT, sebab apabila telah mengenal sendiri akan lebih nikmat lagi rasanya.
Dengan demikian mudah-mudahan Agama yang kita kerjakan
sehari-hari itu akan lebih sempurna lagi, oleh karena itu justru kita
diwajibkan menuntut Ilmu Allah walaupun sampai ke Negeri China sekalipun, sudah
barang tentu dengan Ilmu itulah bisa mencapai tujuan Agama dan selain itu pula
kesempurnaan Ilmu yang dimiliki seseorang tentu banyak penggunaannya
sampai-sampai roch-roch hewani pun dapat disempurnakan. Dengan Ilmu tadi yang
haram dan yang kotor-kotor akan dapat dihalalkan baik langsung atau tidak
langsung, karena semuanya yang haram dan yang kotor dan roch lainnya akan masuk
kedalam tubuh Manusia, seperti gambarannya ada anjing mati, babi mati,
kotoran-kotoran apabila dibuang kelaut ataupun kekali nantinya dimakan oleh
ikan-ikan laut ataupun ikal-ikan dikali dan pula dimakan oleh ayam dan pula
tanam-tanaman, kangkung, bayam, pohon sayur-sayuran lain, ia besar dan gemuk
subur, kemudian semuanya dimakan lagi oleh Manusia. Apabila dilihat dari
kenyataannya tersebut seolah-olah Manusia adalah penampung dari roch-roch yang
ada dalam dunia ini.
Apabila kita perhatikan benar-benar bahwa Allah itu Maha Suci,
sudah barang tentu tidak akan menyiksa Manusia (hambanya) mungkin roch yang
tidak sempurna itu yang berada dalam tubuh kita yang akan mengikuti, menyiksa
diachirat.
Oleh karena itu Manusia tadi bisa menyempurnakannya, cobalah
anda renungkan sejenak dan ataupun Alam Missal, ialah martabat hewan, justru
diwajibkanlah Manusia itu beragama Islam ber Ma’rifat kepada Allah Ta’ala, agar
hendaknya Manusia diatas bumi yang telah Ma’rifat kepada asal wujudnya sendiri,
yang berarti Manusia itu telah sampai, umumnya tingkat Insan Kamil Muhammad, bahwa
ia telah mengetahui sesungguhnya Manusia berasal dari 4 (empat) Cahaya, maka
pasti orang tersebut mendapat sesuai dengan yang dinyatakan oleh dalil, sudah
barang tentu akan merasakan Kebahagiaan serta Kenikmatan yang tiada ada
taranya, itulah Manusia Ahli Syorga namanya. Karena itu telah mengetahui
sifat-sifat Allah Ta’ala yang disebut Johar Awal tadi.
Alam Wahdat sempurnalah ia dalam kesempurnaan, baik rasanya
maupun jasmaninya kembali kepada Dzat Laisah dan terpenuhi dalil ”Innalillahi
Wainnailaihi Rojiun”.
Sebelum saya sudahi atau tutup akan saya kutipkan sabda
Rasulullah SAW yang berbunyi :
”Assolatu Imma Duddin Faman Aqomaha Faqod Aqomadin Waman
Tarokala Faqod Adamaadin”
Bahasa Indonesianya :
Sembahyang itu Tiang Agama, siapa-siapa yang meninggalkan
sembahyang seolah-oleh ia meruntuhkan Agama. Dan kepada para pembaca yang
budiman demikianlah arti yang diterangkan oleh ayat tersebut diatas, cobalah
anda perhatikan baik-baik.
Apabila arti sembahyang yang ia lakukan itu ? bahkan menjadi
perusak Agama, justru itu cobalah anda mencari tahu / teliti apa yang
sebenar-benarnya bisa dan Iman anda sendiri jangan asal bisa menyebut tiang
saja, mudah dikata tetapi sulit anda mengerti karena itu anak kecilpun dapat
mengatakannya, dalam pepatah Betawi lebih gampang ngomong daripada buang air,
karena harus buka ini buka itu. Daripada itulah anda jangan berguna hanya satu
tempat saja, sebab apabila nantinya akan merasa benar sendiri orang lain tidak.
Anda ingat bukan yang membenarkan Manusia dalam Keimaman dan
Ketaqwaannya terhadap Allah SWT semata, jadi Manusia tidak mempunyai apa-apa
maka itulah ambilah pepatah Rasulsullah SWT dan melaksanakan dengan baik Qolbi,
Qouli dan Fakli:
- Luruskanlah Hatimu,
- Luruskanlah Kata-katamu,
- Dan Luruskanlah Perbuatanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar