Jumat, 04 Maret 2011


ALLAH ADALAH PERWUJUDAN


Bismillahirrohmanirrahim
Para pembaca yang mulia, kalau kita bicara soal kebhatinan, kejiwaan, dan kerokhanian, ini semua tidak akan terlepas dari soal Ketuhanan karena.
  • Allah sumber dari segala sesuatu
  • Allah Maha bisa
  • Allah Serba Ada
  • Allah Maha Pengasi dan Penyayang
maka saya akan menyampaikan kepada para pembaca, pengertian tentang Allah "Konsep Tentang Allah" maka saya dahului dengan pengertian dasar Allah yang artinya sesembahan (yang disembah, yang diagungkan) dan Allah adalah berarti dan dapat diartikan.

Pertama: yang saya sembah adalah Allah, Kedua: yang saya agungkan adalah Allah, Ketiga: Tempat saya meminta dan mengabdi kepada Allah.
Taip-tiap perwujudan mempunyai kerangka dan batasan-batasan. Jika ada seseorang menyebutkan sesuatu tetapi mereka tidak dapat memberikan kerangka dan batasan pada nama tersebut maka nama yang disebutnya itu adalah khayalan belaka dan pengertian ini juga menjadi ukuran keimanan sesorang terhadap apa yang diketahui apalagi yang ia yakini.

ARTI PERKATAAN "ALLAH"

Dalam sastra Arab : Illah berarti Tuhan (sesembahan atau yang disembah). Allah berasal dari "Al" dan "Ilah" yang berarti Maha Sesembahan. Dengan demikian Allah adalah sesembahan Yang Tertinggi dari segala hidup, kehidupan dan Penghidupan dan tempat pengabdian diri segala makhluk.

MENTAUHIDKAN DIRI

Rosulullah pernah bersabda "MAN AROFA NAPSAHU FAQOD AROFAH ROBBAHU" artinya "barang siapa yang mengenal dirinya maka orang itu akan mengenal akan TuhanNya (Allah)", oleh karena itu kita diwajibkan untuk mengenal yang kita sembah. "WAMAN AROFAH ROBBAHU FAQOD JAHILAN NAPSAHU" artinya "barang siapa yang mengenal Tuhanya (Allah) maka dia merasa tidak mempunyai apa-apa, karena perbuatan, pikiran, ucapan, pendengaran dan lain-lainnya adalah kepunyaan Allah. Jadi janganlah merasa bahwa kalian yang berbuat, kalian yang berpikir, kalian yang mengucap, kalian yang mendengar dan lain-lain itu semua adalah perbuatan Allah.

Allah berfirman "WANAKHNU AQROBBU ILLAIHI MIN HABLIL WARIED" sesunguhnya Aku dan engkau hai manusia tidak ada antara lagi semisal gula dan manisnya, seumpama garam dan asinya, nah begitulah akrabnya Allah dengan manusia. Apakah ini masih anda ragukan kebenaran firmanNya, coba anda renungkan.
  
"AWWALU DINNI MA'RIFATULLAH TA'ALLA" bahwa rasulullah bersabda " Awal dari beragama diwajibkan mengenal kepada Allah Ta'alah", semisal sebagai pekerja/buruh tanpa tahu majikannya pada saat minta upah dan majikan tidak tahu apa yang kita kerjakan, bukankah itu sia-sia? Nah marilah kita berusaha agar bisa Ma'rifat kepada Allah Subahanallu Wata'ala apabila kita semua mengakui Islam sebagai agama kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar